Setiap orang yang dilahirkan di dunia ini pada dasarnya baik. Namun pada perkembangannya tergantung kepada situasi dan kondisi yang terjadi dan berpengaruh terhadap diri manusianya. Sehingga dalam pergaulannya belum tentu setiap orang dapat menjadi orang yang betul-betul baik. Setiap manusia ada kekurangan, kelemahan, dan kelengahan, baik yang disadari maupun tidak. Meskipun demikian setiap manusia senantiasa diberi kesempatan untuk kembali baik dan menjadi lebih baik.
Ada 3 tipe besar
manusia ditinjau dari perilakunya dalam praktek kehidupan, yaitu tipe manusia
yang cenderung selalu berbuat baik, manusia yang terkadang berbuat baik dan
kadang berbuat tidak baik, serta tipe manusia yang senantiasa berbuat tidak
baik.
1.
Manusia yang
cenderung selalu berbuat baik.
Tipe yang seperti ini banyak terlihat di masyarakat contohnya ustadz,
pendeta, guru, dan lain-lain yang dianggap sebagai sosok yang diharapkan dapat senantiasa
memberikan teladan kepada orang-orang di sekitarnya.
2.
Manusia yang
terkadang berbuat baik dan terkadang berbuat tidak baik.
Tipe manusia yang seperti ini agak sulit untuk mengidentifikasikannya ke
dalam bentuk status atau jenis pekerjaan/mata pencaharian yang mudah dikenali
kesehariannya. Secara standar mungkin terjadi pada manusia pada umumnya, pihak
keluarga terdekat akan lebih mudah mengenalinya atau teman yang kesehariannya
bergaul pun akan mudah mengenali perilakunya.
Meskipun demikian
tidak sedikit pula orang yang terpandang baik sering melakukan hal-hal yang
tidak baik.
3.
Manusia yang
senantiasa berbuat tidak baik.
Untuk tipe manusia seperti ini sangat mudah untuk mengenalinya. Setiap orang
akan mudah mengidentifikasi dari status atau jenis pekerjaan/mata pencahariannya.
Contoh: pencuri, pencopet, penjambret, penipu, pelacur, dan lain-lain
sejenisnya. Setiap orang yang berprofesi seperti itu mudah dikenali sebagai
golongan orang-orang yang berperilaku tidak baik.
Tipe-tipe sebagaimana yang
dijelaskan di atas jika dihubungkan dengan pemidanaan, tentunya cukup
berpengaruh terhadap berat dan ringannya hukuman yang akan dijatuhkan oleh
hakim.
Pertama.
Jika pelaku termasuk tipe yang pertama maka hukumannya akan cenderung
lebih berat jika ada unsur kesengajaan dari perbuatannya yang dilakukan terhadap
korban yang tidak bersalah atau karena terdapat unsur perencanaan terlebih
dahulu. Sebaliknya hukuman terhadap pelakunya akan cenderung lebih ringan jika pihak
korban adalah orang yang mendahului melakukan kesalahan terhadap pelaku baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kedua.
Jika pelaku
termasuk tipe yang kedua maka hukumannya bisa cenderung lebih ringan, atau
bahkan bisa bebas jika pelaku termasuk dalam kategori orang yang tidak sehat
akal dan jiwanya menurut ketentuan Pasal 44 KUHP (lama).
Ketiga.
Jika pelaku termasuk tipe yang ketiga maka hukumannya sudah pasti berat. Untuk
manusia pada tipe ini jelas-jelas dikategorikan sebagai orang jahat. Namun perlu
diingat, ada sebagian perbuatan yang belum tentu menunjukkan bahwa kesehariannya
adalah seperti itu. Perhatikan perbuatan mencuri. Seorang pencuri belum tentu
bahwa mata pencahariannya adalah mencuri barang orang lain. Bisa saja ia
mencuri karena pada saat itu memang dalam keadaan membutuhkan yang sangat
terpaksa, sebelumnya tidak pernah dan mungkin tidak akan pernah lagi mencuri
setelahnya. Bandingkan dengan perbuatan melacur. Ketika dikatakan sebagai
pelacur, sudah tentu bahwa orang itu menjadikan perbuatan berzinahnya sebagai kebiasaan
atau bahkan mata pencaharian. Dan seterusnya sesuai dengan perbuatan apa yang
dilakukan oleh seseorang.
Meskipun demikian,
berikut ini adalah hal-hal yang dapat meringankan perbuatan pelaku:
a.
Perbuatan pelaku relatif dilakukan pada saat itu
juga;
b.
Pelaku terdorong karena emosi sesaat,
perbuatannya bukan merupakan kebiasaan;
c.
Adanya perbuatan lain yang diduga melawan hukum (yang
bukan sebagai bentuk serangan langsung dari korban terhadap pelaku ataupun terhadap orang atau barang yang berada di dekat/sekitar pelaku);
d.
Pelaku pada dasarnya bukan orang jahat; dan
e.
Pelaku tidak bersungguh-sungguh berniat untuk
melukai korban.
Sahabat
Diskusi Hidup yang berbahagia.
Termasuk ke
dalam tipe yang manakah diri kita?
Kita sendiri
yang menentukannya. Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang-orang yang
berbuat baik dan berusaha menjadi lebih baik.
TETAP SEHAT DAN TETAP SEMANGAT!!!
No comments:
Post a Comment