Mungkin kita pernah mendengar seseorang berkata kepada orang lain dan mengucapkan "Manusia kardus!". Penulis heran kenapa orang tersebut memanggil yang lain dengan sebutan itu. Ucapan itu memang tidak ditujukan langsung kepada seseorang melainkan hanya sebagai umpatan orang itu untuk seseorang yang penulis tidak begitu tahu orangnya. Meskipun ucapan-ucapan seperti itu belum pernah penulis lihat ditujukan langsung kepada seseorang namun penulis terus berpikir apa sebenarnya yang membuat seseorang memiliki kriteria sebagai manusia kardus. Kemudian penulis melakukan penelitian secara terbatas, dan akhirnya penulis menarik suatu kesimpulan. Kita mungkin sering mendengar kata "Manusia kardus" tetapi ada yang tidak tahu artinya, jangan kaget, ini makna dan pengertiannya menurut hasil penelitian penulis.
Manusia kardus, berasal dari dua kata "manusia" dan "kardus". Kita bedah satu persatu kata-kata tersebut. Pertama-tama kita bedah pengertian "manusia". Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) manusia artinya makhluk yang berakal budi (mampu menguasai manusia lain); insan; orang. Kardus artinya karton, tempat yang terbuat dari karton atau kertas tebal, yang jika dibentuk atau disusun sedemikian rupa menjadi sebuah kotak atau kubus maka bagian dalamnya merupakan bagian kubus kosong. Kardus ketika dalam keadaan kering dia bagus, namun ketika basah atau terkena cairan bisa menjadi rusak bahkan hancur. Air, cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen. Air biasa dijadikan lambang keberkahan atau kemakmuran, bisa juga ketulusan atau kebenaran dan sumber kehidupan.
Manusia kardus, manusia dan kardus. Jika kata "manusia" dan "kardus" digabung tentu artinya akan semakin menyempit. Manusia adalah manusia, orang, sedangkan kardus adalah sebuah kotak berbahan kertas tebal yang biasa digunakan untuk membungkus suatu benda atau barang yang akan dikirim, tetapi tidak ada isinya maka itu hanya sebagai kotak kosong, terlihat bagus dari luar namun tidak berisi. Kotak kardus jika dipukul akan berbunyi, namun jika terkena air akan rusak. Kotak kardus banyak mengundang orang untuk menggunakannya dan menyimpan barang untuk keperluan tertentu. Manusia kardus bisa diartikan sebagai orang yang tampak menarik karena omongannya sehingga mengundang banyak orang untuk mempercayai dan menggunakannya padahal sebenarnya jauh dari kemurnian hati. Ia banyak menipu orang dengan iming-iming membantu. Ia juga seolah-olah menawarkan kebaikan padahal hatinya palsu. Keadaan seperti ini sama halnya dengan orang-orang yang "cari muka". Di depan orang tertentu ia memperlihatkan kebaikan karena ingin dipuji dan mendapatkan sesuatu hal dari orang tersebut namun di depan orang lain lagi yang dianggap tidak menentukan atau dapat memberikan sesuatu hal tertentu kepadanya, menunjukkan keburukan.
Dalam praktek di kehidupan juga ada yang dikatakan sebagai "Asal bapak senang" atau ABS. Melaksanakan sesuatu hal atau kegiatan hanya karena ingin menyenangkan atasannya, bukan karena dari lubuk hati yang paling dalam. Ketika seorang atasan menduduki jabatan tertentu yang strategis atau menentukan karirnya, si pelaku ABS dengan berbagai upaya dan menghalalkan segala cara, membabi buta, selalu berusaha mengambil hati atasan tersebut dan "cari muka", dengan maksud yang penting kebutuhannya terwadahi di bidang pangkat dan jabatannya di militer. Namun setelah atasan itu pensiun, mana mau lagi orang ini berbuat baik terhadap atasannya tersebut. Orang-orang seperti itulah yang temasuk golongan manusia-manusia kardus, mampu menguasai manusia lain dengan akalnya tetapi tidak berahlak, tidak berbudi.
Meskipun demikian, janganlah kita mengumpat, memarahi, ataupun memanggil-manggil seseorang dengan sebutan "Manusia kardus", sekalipun itu hanya sebagai gurauan. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang melampaui batas seperti itu.
No comments:
Post a Comment