Ketika seorang Atasan memberikan perintah kepada Bawahannya maka ia (Atasan) perlu meyakinkan bahwa Bawahannya tersebut sudah betul-betul mengetahui atau bahkan mengerti perintahnya. Perintahkan ia (Bawahan) itu untuk mengulangi perintah Atasan, untuk dijadikan dasar bahwa Bawahannya itu diharapkan bisa menyelesaikan perintah Atasan dengan baik. Jangan percaya kepada anggota sampai dengan ia membuktikan bahwa dirinya bisa dipercaya.
Meskipun seorang Bawahan sudah diberikan
perintah dan bisa mengulangi isi atau kalimat perintah dari seorang Atasan,
belum tentu ia dapat melaksanakan perintah itu dengan baik, apalagi jika
seorang Atasan tidak meminta Bawahannya untuk mengulangi mengucapkan kembali perintah
penugasan dari Atasannya tersebut. Tidak semua bawahan akan bisa mengulangi
perintah penugasan dari Atasannya secara gamblang ataupun lengkap. Meskipun
untuk menjadi anggota militer atau Prajurit TNI pada masa sekarang ini disyaratkan
minimal telah menempuh dan lulus pendidikan sekolah menengah atas, namun pada
prakteknya masih banyak yang tidak melaksanakan perintah Atasan dengan benar
dan masih memerlukan pengawasan serta pengendalian.
Oleh karena itu, berikut ini tips
langkah-langkah yang perlu agar Bawahan dapat melaksanakan perintah penugasan
dengan benar dan baik:
1.
Yakinkanlah bahwa seorang Bawahan akan dapat melaksanakan perintah Atasan
dengan benar. Perintahkan mereka mengulangi perintah penugasan dari Atasan dan
yakinkan bahwa yang dia ucapkan itu sudah sesuai dengan yang Atasan kehendaki.
2.
Jika perintah penugasan itu memerlukan penjelasan lebih panjang, yakinkan
pula bahwa Bawahan dapat menjelaskan kembali apa yang disampaikan oleh
Atasannya.
3.
Jika diperlukan, untuk lebih meyakinkan bagi Atasan maka perintahkan
kembali Bawahan untuk mengulangi dengan bahasa dan penjelasan versinya sendiri.
4.
Jika penyampaian atau penjelasan dari Bawahan sudah benar lalu perintahkan
mereka untuk segera melaksanakan perintah penugasan tadi.
5.
Tidak hanya sampai disitu. Untuk memastikan bahwa yang dikerjakan oleh
Bawahan sudah benar maka Atasan perlu mengawasi proses pelaksanaan perintahnya
hingga selesai. Pengawasan yang dimaksud tidak selalu harus dilakukan dengan
pengamatan langsung sepanjang proses pelaksanaan perintah Atasan oleh
Bawahannya melainkan bisa juga dari jauh atau secara berkala dipantau
progresnya.
6.
Meskipun pelaksanaannya sudah benar, seorang Atasan perlu meyakinkan lagi
apakah pelaksanaan dan hasil pelaksanaan perintah itu dapat menjadi baik atau
tidak. Bisa saja pelaksanaan perintah sudah benar namun hasilnya belum tentu
baik dikarenakan ada faktor penghalang atau kendala berupa hambatan dan
gangguan keadaan ataupun lingkungan yang tidak bisa diatasi sendiri oleh
Bawahan itu.
7.
Untuk itu seorang Atasan juga perlu melakukan langkah-langkah lanjutan yang
dianggap dapat membantu agar pelaksanaan perintah oleh Bawahannya mendapatkan
hasil yang baik sesuai yang diharapkan oleh Atasan.
Kegiatan-kegiatan Atasan dalam rangka
mengetahui progres pelaksanaan perintah suatu penugasan itulah yang biasa
disebut dengan istilah ”pengawasan”.
Sedangkan kegiatan-kegiatan Atasan dalam rangka menjamin pelaksanaan
perintah dilaksanakan dengan benar itulah yang biasa disebut ”pengendalian”.
No comments:
Post a Comment