Translate

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Sunday, April 10, 2022

PERTAHANKAN PERKAWINAN PERTAMAMU DENGAN MAKSIMAL WAHAI PRAJURIT TNI, KARENA JIKA TIDAK DEMIKIAN MAKA PERKAWINAN BERIKUTNYA PUN BELUM TENTU SUKSES, JANGAN HADIRKAN WANITA LAIN DALAM KEHIDUPANMU JIKA KAMU TIDAK BERUSAHA BISA BERLAKU ADIL TERHADAP MEREKA

        Kehidupan berumah tangga itu sangatlah unik. Mungkin bagi sebagian orang, ketika hendak menikah, rasanya dunia penuh dengan bunga-bunga cinta, penuh dengan harapan kebahagiaan, seolah-olah tidak ada cidera di antara calon pasangan. Namun bagi sebagian yang lain menikah itu merupakan suatu momok, mengkhawatirkan bahkan menakutkan. Begitulah manusia, memandang dari berbagai sisi dan berbagai kepentingan, disesuaikan dengan maksud dan tujuan masing-masing atas suatu perkawinan. Tahukah anda, bahwa sesungguhnya ketika berada dalam perkawinan setiap orang perlu menyadari bahwa mereka sesungguhnya akan berada pada keadaan susah, tidak selalu bahagia. Meskipun demikian, tetaplah pertahankan perkawinan pertamamu dengan maksimal wahai prajurit TNI, karena jika tidak demikian maka perkawinan berikutnya pun belum tentu sukses, jangan hadirkan wanita lain dalam kehidupanmu jika kamu tidak berusaha bisa berlaku adil terhadap mereka.


        Kehidupan berumah tangga itu penuh liku-liku, cenderung akan sering berada dalam kesulitan, tidak selalu bahagia, namun banyak orang menginginkan sebuah perkawinan, menjalankan syariah dan mencari pahala sebanyak-banyaknya sebagai jalan menuju surga. Allāh menciptakan rasa kasih sayang antara sesama manusia, harus diimplemantasikan dengan benar oleh manusia itu sendiri, laki-laki mencintai perempuan. Pada awal-awal perkawinan mungkin pada umumnya semua terasa sangat indah, seolah-olah dunia hanya milik berdua, "hanya ada aku dan kau", sedangkan yang lain hanya menyewa. Setelah masa perkawinan bertahun-tahun maka akan terlihat bagaimana sepasang suami-istri akan diuji dengan berbagai permasalahan rumah tangga. Dalam kehidupan berumah tangga mungkin saja seorang laki-laki juga menyukai perempuan lain selain istrinya. Demikian juga halnya seorang istri mungkin saja menyukai laki-laki lain selain suaminya. Perasaan-perasaan seperti itu harus dikendalikan, jangan sampai melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas. Perhatikan perkawinanmu sampai titik darah penghabisan, jangan terpancing untuk bercerai meskipun rumah tanggamu sedang berada di ambang perceraian.


        Dalam pergaulan sehari-hari baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan harus berhati-hati, menjaga hati dan menjaga sikap perilaku. Seorang laki-laki beristri jangan terpancing dengan kebaikan perempuan lain. Demikian pula halnya dengan seorang perempuan bersuami jangan terpancing dengan kebaikan laki-laki lain. Pada suatu waktu mungkin anda akan menemukan berbagai perilaku manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Ada berbagai tipe orang yang akan ditemui. Ada yang betul-betul baik, ada yang pura-pura baik. Ada juga yang awalnya baik tetapi suka ngetes-ngetes (suka coba-coba menggoda, tebar pesona, pemeri harapan palsu), yang jika kita terlarut dengan hal itu maka semuanya bisa menjadi kacau. Namun jika kita tidak terlarut tesnya orang-orang tersebut (yang suka coba-coba menggoda, tebar pesona, pemberi harapan palsu) maka semuanya akan baik-baik saja. Maka biarlah semuanya baik-baik saja dengan cara saling menjaga.


        Prajurit TNI jangan terpancing untuk melakukan perkawinan ganda, karena pada dasarnya perkawinan ganda dilarang jika bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Perhatikan ketentuan Pasal 279 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) terutama ayat (1) ke-1 (diterapkan kepada pria) dan ke-2 (diterapkan kepada wanita) sebagai berikut:

1.    barang siapa mengadakan perkawinan padahal ia mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu;

2.    barang siapa mengadakan perkawinan padahal ia mengetahui bahwa perkawinan-perkawinan pihak lain menjadi penghalang yang sah untuk itu. 


        Lebih lanjut untuk penyebutan "laki-laki" kita ganti dengan "pria", dan untuk "perempuan" kita ganti dengan "wanita". Apa yang diharapkan dari wanita idaman lain (WIL) atau pria idaman lain (PIL)?


Hal-hal berikut ini yang sangat mungkin dijadikan alasan seseorang menjadi tertarik dan memilih WIL/PIL lalu meninggalkan pasangannya (istri/suami):


1.    Bagi Pria.

a.    istri suka ngomel-ngomel;

b.    tubuh istri sudah mulai gemuk;

c.    istri terlihat lusuh dan tidak cantik lagi;

d.    istri malas-malasan dalam berhubungan intim atau tidak suka jika suami terlalu mesra kepadanya; dan/atau

e.    istri tidak pandai menjadi teman curhat;

f.    dan lain-lain.


2.    Bagi Wanita.

a.    suami mulai kasar dan suka marah-marah;

b.    suami sudah tidak perkasa lagi atau bahkan impoten;

c.    suami pelit dalam memberikan uang belanja untuk kebutuhan sehari-hari namun untuk yang lain bisa sangat dermawan;

d.    suami kurang perhatian dan cenderung masa bodoh; dan/atau

e.    suami selalu menolak jika istri curhat dengan alasan tidak boleh menggunjing;

f.    dan lain-lain.


Mari kita kaji satu persatu alasan-alasan di atas sebagai berikut:


1.    Bagi Pria/Suami.

a.    Istrinya suka ngomel-ngomel.

        Kebanyakan suami tidak suka jika diomeli oleh istrinya. Bahkan ada sebagian doktrin yang salah atau penulis lebih suka dengan "hasutan", bahwa jika suami diam saja atau suka diomeli istrinya maka suami tersebut termasuk golongan ISTI (ikatan suami takut istri). Pemahaman seperti itu haruslah kita tolak, sekali lagi harus ditolak. Anggapan-anggapan seperti itu yang dapat membuat para suami sering bertengkar dengan istrinya karena seolah-olah menjadi merasa terhina jika suka diomeli istrinya di rumah. Akhirnya kecenderungan pria akan mencari kebaikan dan kelembutan di tempat lain di luar sana (di luar rumah tangga selain istri).


        Wahai pria! Apakah anda yakin jika di luar sana banyak atau lebih banyak wanita yang tidak pernah mengomeli suaminya? Wanita lain itu atau bahkan WIL itu tidak pernah mengomeli anda, hanya karena memang ia belum menjadi istrimu. Sehingga WIL itu merasa belum memiliki hak apapun terhadap anda dan akan cenderung menampilkan yang manis-manis dalam rangka mempertahankan rasa suka anda kepadanya, sementara ini. Namun ketika WIL itu menjadi istrimu, sangatlah mungkin ia akan seperti istrimu yang terdahulu, suka mengomel, karena sudah merasa menduduki posisi sebagai istri, yang merasa lebih dekat, dan bisa melakukan apa saja tanpa terhalang status sebagai orang lain. Jadi ketika WIL itu sudah menjadi istri anda, apalah bedanya dengan istri anda yang terdahulu? Anda tidak percaya? Mari kita tanyakan kepada para wanita. Kecenderungan seorang wanita tidak akan mengomeli suami orang lain.


        Wahai wanita! Siapakah yang tidak pernah mengomeli suaminya? Siapakah yang suka mengomeli suaminya? Berdasarkan hasil penelitian terbatas penulis, sangat langka wanita yang tidak pernah mengomeli suaminya. Jangankan yang sudah bersuami, yang masih bujangan pun ada sebagian yang sudah berani mengomeli atau memarahi kekasihnya. Seorang istri, sekalipun ia di rumah, sebenarnya ia bekerja. Banyak juga yang dapat dikerjakannya di rumah. Contohnya: bangun pagi-pagi dan merapikan tempat tidur, membersihkan diri dan berdandan, menyiapkan sarapan pagi untuk suami yang hendak pergi bekerja dan anak-anaknya yang akan berangkat ke sekolah, menyapu lantai, menyapu sela-sela dinding yang ada sawang-sawang (sarang laba-laba), membersihkan meja dan kursi serta perabot lainnya, mengepel lantai, mencuci dan menjemur pakaian, memasak dan menyiapkan makan siang, membimbing anak-anak belajar, membersihkan diri dan berdandan sebelum suaminya pulang, menyiapkan makanan dan minuman untuk malam hari, membantu anak-anak menyiapkan diri untuk kegiatan sekolah keesokan harinya, membimbing anak-anak untuk lekas tidur, melayani kebutuhan khusus suami ketika diminta maupun tidak diminta, mendengarkan cerita suami tentang pekerjaan dan kegiatannya hari itu, hingga akhirnya terlelap tidur. Di sela-sela kegiatan tadi tidak lupa juga melaksanakan kewajiban keagamaan.


        Untuk kegiatan-kegiatan yang dicontohkan di atas dikerjakan oleh seorang istri hampir setiap hari. Mungkin akan lebih berat daripada istri yang bekerja di luar rumah yang mempekerjakan asisten rumah tangga. Namun terkadang istri yang bekerja di dalam rumah kurang terlihat sebagai sosok yang sudah bekerja keras, mengurusi rumah dan mendidik anak-anaknya. Oleh karenanya banyak pula keluh kesah yang ingin disampaikan oleh seorang istri ketika suaminya pulang ke rumah, meskipun cara penyampaiannya beraneka ragam, mulai dengan menggunakan kata-kata yang lemah lembut hingga kata-kata yang pedas di telinga suami. Terlebih lagi jika suami pulang lalu menaruh pakaian dan sepatu tidak rapi atau sembarangan, atau karena lambat bahkan tidak merespon telpon atau pesan dari istri, atau karena penghasilan suaminya hari itu sangat mengecewakan. Hal-hal seperti itu yang kadang bisa memancing seorang istri untuk mengomel di hadapan suaminya, hanya sekedar meluapkan bebannya seharian selama di rumah. Apalagi jika sang istri tidak pernah diajak keluar untuk bersantai bersama suami dan anak-anaknya. Wajarlah seorang istri sekedar berkeluh kesah dengan caranya, khan tidak mungkin juga bagi dirinya untuk mengomeli suami orang lain, makanya yang diomeli adalah suaminya sendiri. Seorang suami seyogyanya jangan memperbesar hal seperti ini, tetapi bimbing dan arahkan istrinya dengan baik dan penuh kesabaran. Selama masih ada rasa kasih sayang di antara kalian maka hal itu adalah sesuatu yang sangat sepele. Bahkan seseorang yang sangat gagah perkasa pun tidak mau membalas omelan istrinya dengan alasan bahwa istrinya adalah sumber kebahagiannya, sudah banyak berkorban bagi keluarga, jika dimarahi atau dibalas, tentu berkuranglah kebahagiaan itu bagi dirinya. Seorang lelaki gagah berani di medan perang saja berpikir seperti itu, apalagi kita yang hanya lelaki lemah lagi pengecut, jangan beraninya hanya kepada istri yang lemah dan membutuhkan kasih sayang serta perlindungan suami.


        Oleh karena itu, jangan takut disebut sebagai suami yang takut dengan istri. Seorang suami bersabar bukan karena takut kepada istrinya, melainkan karena sangat menyayangi istri dan anak-anaknya.


b.    Tubuh istri sudah mulai gemuk.


        Menyikapi keadaan yang seperti ini tergantung bagaimana cara kita berpikir dan memandang sesuatu hal. Ada pria yang suka terhadap wanita kurus, ada yang suka dengan wanita yang badannya sedang atau gempal, bahkan ada juga yang suka dengan wanita yang gemuk atau setidaknya semok (seksi dan montok). Terkadang seorang pria terpancing dengan mengutamakan cara memandang sosok seorang wanita berdasarkan nafsunya saja atau berdasarkan pandangan orang-orang di sekitarnya yang lebih berpengaruh atau dominan. Cobalah pria sekali-kali belajar mengutamakan cara berpikir dirinya sendiri yang logis terhadap sosok seorang wanita, yaitu istrinya. Untuk lebih memudahkan perbandingan, maka kita akan bagi pandangan ini dari 2 sudut pandang saja, yaitu yang kurus dan yang gemuk.


Yang gemuk.

        Ketika perkawinan diawali dengan pasangan (istri) yang gemuk, tentu ia akan merasa terbiasa dengan kegemukan istrinya itu dan sudah tentu tidak keberatan. Namun terkadang tentang hal ini ada juga yang kemudian menjadi tergoda dengan wanita lain yang tubuhnya langsing atau lebih kurus. Namun hanya pada kasus-kasus tertentu karena suatu sebab tertentu yang tidak dibahas dalam tulisan ini. Pada kondisi standarnya jika diawali dengan kesadaran menerima wanita yang gemuk akan cenderung tidak keberatan jika istrinya bertambah gemuk lagi.


Yang kurus.

        Ketika perkawinan diawali dengan pasangan (istri) yang kurus, tentu ia akan merasa terbiasa dengan keadaan istri yang agak sedikit bertambah berat badannya. Namun ketika istrinya terlihat gemuk tentu hal ini akan dapat mempengaruhi selera dan kenyamanan dari suaminya, karena diawali dan sudah terbiasa dengan kondisi istri yang kurus, langsing, atau biasa. Suami terentu akan merasa keberatan dengan kegemukan istrinya itu.


        Berdasarkan perbandingan tersebut di atas, cobalah seorang pria sekali-kali belajar mengutamakan cara berpikir diri sendiri yang logis terhadap sosok seorang istri. Pria seyogyanya mulai mengubah cara berpikir bukan berdasarkan cara memandang itu sendiri. Meskipun istri yang semula kurus menjadi gemuk, maka seorang pria harus berpikir positif agar membuat pikirannya menjadi tenang. Adapun cara berpikir yang positif itu dengan mulai menanamkan pada diri pria dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

- istri gemuk tandanya keluarga makmur/sejahtera;

- ketika dipeluk tidak terasa sangat keras;

- bisa tidak terlalu cemburu karena istri akan cenderung tidak diincar pria lain;

- badannya dianggap lebih kuat daripada yang kurus sehingga bisa lebih menjaga diri dari ancaman penganiayaan pria jahat;

- wanita gemuk biasanya melahirkan anak-anak yang relatif lebih cantik karena kondisi rahim dan badannya cenderung menjaga kondisi janin;

- dan sebagainya, jadi tidak apalah jika istrimu gemuk, jika mau ubahlah ia tapi bukan dengan cara meninggalkannya.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa wanita gemuk tersebut adalah istrimu dan ibu dari anak-anak kalian, yang akan senantiasa bersikap setia dan menyayangimu serta anak-anaknya.


c.    Istri terlihat lusuh dan tidak cantik lagi.


        Seorang istri itu pada dasarnya pasti cantik dan mempesona. Kalau tidak demikian belum tentu anda akan memperistrinya. Jika seorang istri adalah wanita karir sudah pasti setiap hari akan terbiasa berdandan di pagi hari sebelum berangkat bekerja, sehingga akan selalu tampil cantik dan menarik ketika masih di rumah maupun di kantor (tempat kerja). Jika seorang wanita karir berpakaian lusuh dan kotor ketika datang di tempat kerja mungkin sudah akan disuruh pulang kembali ke rumah atau bahkan bisa dirumahkan atau diberhentikan dari pekerjaannya tersebut karena dianggap sebagai orang gila atau sedang stress/depresi.


        Mungkin akan lain halnya jika seorang istri adalah ibu rumah tangga murni, tidak bekerja di luar rumah dan tidak mempekerjakan asisten rumah tangga, hanya mengurusi rumah tangga dan anak-anaknya di rumah, mulai dari belanja di pasar atau di warung, menyapu, mengepel, mencuci pakaian dan menjemurnya, dan memasak, sehingga lupa berdandan karena berpikiran bahwa berada di rumah penampilan tidak penting. Dengan kegiatan-kegiatan seperti itu wajarlah jika pakaiannya lama kelamaan menjadi lusuh dan nampak kontor sekalipun baru dicuci. Dan dengan keadaan seperti itu juga wajar jika istri sudah tidak terlihat cantik lagi.


        Oleh karenanya tidak ada yang tidak bisa dibicarakan secara baik-baik. Saling berkeluhkesahlah untuk memperoleh dan memberikan solusi bagi kedua belah pihak. Yakinkan diri bahwa kalian masih saling mengasihi.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa wanita lusuh dan tidak canti lagi tersebut adalah istrimu dan ibu dari anak-anak kalian, yang akan senantiasa penuh pengabdian dan menyayangimu serta anak-anaknya.


 d.    Istri malas-malasan dalam berhubungan intim atau tidak suka jika suami terlalu mesra kepadanya.


        Seorang pria tentulah menginginkan istri bersikap sangat baik kepadanya dalam segala hal. Juga seorang pria yang biasa bersikap sangat mesra terhadap pasangannya akan menginginkan pasangannya tersebut juga sangat mesra kepadanya dalam setiap keadaan. Namun anda jangan salah sangka, ada juga wanita yang akan bersikap sangat mesra hanya jika sedang berada berdua saja di kamar. Ada juga wanita yang ketika di luar akan merasa sangat malu atau kikuk jika suaminya bersikap sangat mesra di hadapan orang lain atau banyak orang, sehingga ia akan bersikap biasa saja. Pria juga jangan salah sangka jika seorang wanita yang menjadi istrinya tidak mau terlalu sering diajak berhubungan badan layaknya suami istri. Bukan berarti ketika istri malas-malasan lalu suami menuduhnya macam-macam. Sebagian wanita ada yang tidak bisa terlalu menunjukkan rasa sayangnya terhadap suami, bukan karena ia tidak sayang atau tidak cinta, melainkan demikianlah sifat dan sikap dasarnya. Pria yang menjadi suaminya harus mengenal tipe wanita seperti ini. Jangan sampai karena terdapat hal-hal yang tidak dipahami menjadi salah satu penyebab pertengkaran dan perpisahan.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa wanita malas-malasan dalam berhubungan intim atau tidak suka jika suami terlalu mesra kepadanya tersebut adalah istrimu dari ibu dari anak-anak kalian, yang tidak akan pernah meninggalkanmu meskipun kamu sudah tidak lagi bisa bergairah dan bersikap mesra lagi kepadanya.


e.    Istri tidak pandai menjadi teman curhat.


        Mungkin seorang pria merasa penat ketika pulang dari tempat kerja, apalagi jika di kantor mendapatkan teguran dari atasannya. Ketika waktunya senggang di rumah ia sempatkan berbincang-bincang dengan keluarga, terutama istri. Mungkin hanya ingin berkeluh kesah atau mengetahui kondisi istri dan anak-anak selama di rumah pada hari itu. Tetapi terkadang respon dari istri dirasa kurang bagus, terkesan malah menyalahkan suaminya. Tidak menghibur malah membuat suasana batinnya menjadi bertambah resah. Mungkin tadi di kantor dimarahi atasannya, sekarang di rumah juga diomeli dan disalah-salahkan oleh istrinya. Sang suami merasa tidak ada orang yang mau membela atau sekedar membesarkan dan menenangkan hatinya.


        Istri seperti itu mungkin tidak sengaja untuk membuat hati suaminya bertambah kecewa. Ia hanya berusaha untuk memberikan solusi terbaik bagi pasangannya dengan cara menemukan kesalahan atau kelemahannya agar bisa segera memperbaiki diri. Mungkin hanya caranya yang keliru atau tidak tepat dengan suasana hati suaminya saat itu. Pria yang menjadi suaminya harus maklum, mungkin istrimu itu tidak memahami ilmu public relations, tidak terbiasa menerapkan bagaimana cara atau teknik menghibur yang baik. Jika ia sangat cerdas mungkin ia sudah lebih memilih bekerja di luar rumah dan menjadi wanita karir. Hanya sebagian wanita cerdas yang tetap memilih bekerja di rumah sambil mengasuh anak-anaknya dan konsentrasi terhadap suaminya.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa wanita polos dan tidak pandai menjadi teman curhat tersebut adalah istrimu dan ibu dari anak-anak kalian, yang akan senantiasa memberikan nasihat-nasihat terbaiknya namun tetap membutuhkan bimbingan suami agar menjadi istri yang lebih baik.


2.    Bagi Wanita/Istri.

a.    Suami mulai kasar dan suka marah-marah.

        Seorang wanita harus pandai-pandai menilai pribadi seorang pria. Wanita jangan silau dengan harta yang dia miliki, jangan pula silau dengan ketampanan dan kegagahannya. Hal ini tidak akan bernilai apa-apa dibandingkan kepribadian baik yang menjadi prioritas utama. Mengenai hal ini sudah kita bahas pada artikel-artikel sebelumnya. Jika seorang wanita lebih mementingkan harta, ketampanan/kegagahan, maka sudah selayaknya pula ia mempertimbangkan dalam memilih resiko akan mendapatkan perlakuan kasar atau amarah dari keadaan-keadaan pria seperti itu, dikarenakan kekayaan dan ketampanan/kegagahan cenderung berpotensi melahirkan kesombongan, meskipun tergantung pribadinya masing-masing. Bersyukurlah jika wanita yakin bahwa yang kaya dan/atau yang tampan itu berkepribadian baik. Memang setiap orang akan cenderung berharap mendapatkan semua kebaikan pada diri seseorang. Namun anda harus ingat, bahwa tidak semua yang kaya, tampan/gagah itu baik pula kepribadiannya.


        Jadi ketika seorang istri kemudian mendapati suaminya mulai marah-marah dan kasar maka bersabarlah, itu bagian dari ujian. Orang tua mungkin sudah berusaha memilihkan yang terbaik bagi anak wanitanya, namun anda telah memilih sendiri pasangan anda. Laporkan saja kepada pihak yang berwajib jika kekasaran suami sudah sangat mengkhawatirkan. Meskipun demikian sang istri juga harus introspeksi diri tidak sekedar menyalahkan suaminya, sehingga perlu sama-masa melakukan perbaikan pada sikap diri masing-masing.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pria yang mulai kasar dan suka marah-marah tersebut adalah suamimu dan ayah dari anak-anak kalian, yang telah memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri.


b.    Suami sudah tidak perkasa lagi atau bahkan impoten.


        Kembali seperti yang telah disampaikan di atas bahwa pada intinya hidup itu pilihan. Kita tidak bisa memilih semuanya di antara beberapa pilihan. Keadaan manusia tidak akan sama, ada yang memiliki kelebihan dan ada yang memiliki kelemahan. Jika suami sudah tidak perkasa lagi atau bahkan impoten, hargailah apa yang masih ia banggakan sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga sehingga anda sebagai istri akan senantiasa merasa bangga memilikinya di sisi anda.


        Coba anda perhatikan, ada seorang pria yang pada saat masih bujangan biasa-biasa saja penampilannya, mungkin kurus, kering, kempot, mata cekung, atau jalan bungkuk. Namun setelah pria tersebut menikah, dirawat dan diperhatikan oleh istrinya, dilayani keperluannya, ia berubah menjadi pria yang rapi, badan ideal, jalan jadi tegap penuh percaya diri lagi tampan dan menarik. Meskipun ada pula yang setelah itu lupa dengan pengorbanan istrinya dan meninggalkannya demi wanita lain. Oleh karena itu anda sebagai istri patutlah percaya diri bahwa anda bisa mengubah sesuatu yang tadinya kurang menarik atau kurang diminati menjadi sangat diminati karena menarik bagi setiap orang. Yakinlah bahwa hal demikian juga dapat diterapkan dengan baik dan benar pada hal-hal yang lain sebagai hikmah dari kekurangannya.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pria yang sudah tidak perkasa lagi dan bahkan sudah impoten tersebut adalah suamimu dan ayah dari anak-anak kalian, yang sebelum pernikahan sangat didambakan untuk bisa memberikanmu kebahagiaan lahir dan batin.


c.    Suami pelit dalam memberi uang belanja atau kebutuhan sehari-hari namun untuk yang lain bisa sangat dermawan.


        Ada rumah tangga yang suami dan istri sama-sama bekerja, ada juga yang suami bekerja sedangkan istri adalah ibu rumah tangga. Bahkan ada pula yang istri bekerja di luar sementara suami tidak bekerja dengan alasan masih atau sedang mencari pekerjaan. Sama-sama kita ketahui bahwa pada dasarnya kewajiban menafkahi keluarga terletak pada pundak seorang pria sebagai kepala rumah tangga. Namun banyak istri yang turut bekerja untuk mendukung kebutuhan keluarga, baik keluarga inti ataupun keluarga samping.


        Seorang suami berkewajiban mencari dan memberikan nafkah. Ada suami yang memegang sendiri uang penghasilannya sementara istri dijatah, bisa harian, perpekan, atau bulanan tapi dijatah. Ada juga suami yang setiap mendapatkan penghasilan lalu menyerahkan semuanya kepada sang istri untuk dikelola memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Untuk tipe yang kedua ini mungkin relatif tidak ada masalah karena apa yang diperoleh suami sudah diserahkan kepada istrinya, tinggal bagaimana mencari tambahan jika ternyata memang kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat primer ataupun sekunder.


        Seorang pria itu tanggung jawabnya besar, jauh lebih besar daripada tanggung jawab seorang wanita, apalagi ketika sudah berkeluarga. Seorang pria tidak pernah diserahkan kepada siapapun oleh orang tuanya. Lain halnya dengan wanita, ketika menikah diserahkan oleh orang tuanya kepada suaminya, sehingga seluruh tanggung jawabnya beralih pada suaminya. Dengan demikian pula ketaatan seorang istri beralih menjadi lebih mengutamakan suami dan atas izin suaminya. Seorang wanita seyogyanya mengerti tentang hal ini sebelum memutuskan untuk menikah dengan pria idamannya. Dengan besarnya tanggung jawab seorang pria terhadap keluarganya, maka perlu juga mempelajari apakah seorang wanita siap atau tidak dengan keadaan di keluarga sang pria. Misalnya, pria tersebut ternyata menjadi tulang punggung keluarga, anak laki-laki pertama, atau bahkan anak tunggal, atau masih ada beban tanggung jawab keluarga membantu nafkah orang tuanya yang sudah berusia senja, atau juga membiayai sekolah adik-adiknya yang masih berada di usia sekolah terutama di bangku kuliah yang relatif membutuhkan banyak biaya. Atau suami sekedar ingin menyisihkan uang infaq/sedekah karena jika meminta pertimbangan anda mungkin anda sendiri akan melarangnya karena mungkin anda yang sebenarnya pelit tidak mau berinfaq/bersedekah.


        Hal-hal yang digambarkan di atas sangatlah mungkin menjadi salah satu faktor sang suami pelit atau sangat berhitung tentang belanja rumah tangganya sendiri, terutama bila sang istri adalah ibu rumah tangga yang tidak dapat membantu mencari penghasilan tambahan bagi keluarga. Dalam keadaan seperti itu pikiran dan bebannya pria sudah sangat banyak. Yang penting bukan dermawan terhadap wanita idaman lain. Seorang istri juga seyogyanya memahami kesulitan suaminya. Kalian perlu bisa saling meringankan beban pasangan.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pria yang pelit dalam memberikan uang belanja namun untuk yang lain bersikap dermawan tersebut adalah suamimu dan ayah dari anak-anak kalian yang mungkin nanti ketika mereka dew asaakan bersikap berbakti kepadamu seperti suamimu terhadap orang tua dan adik-adiknya.


d.    Suami kurang perhatian dan cenderung bersikap masa bodoh.


        Ketika anda sebagai istri merasa suami kurang perhatian dan cenderung masa bodoh, coba kilas balik ke belakang(mengingat masa lalu) ketika masa berkenalan atau proses mendalami dan saling mengerti satu sama lain sebelum masuk ke jenjang perkawinan. Apakah pada masa-masa itu suamimu termasuk pria yang agresif atau pendiam? Apakah ia temasuk pria yang bersikap mesra atau yang pemalu? Jika pada masa-masa itu suami anda termasuk pria yang agresif dan senantiasa bersikap mesra, namun sekarang menjadi kurang perhatian dan cenderung bersikap masa bodoh, maka patutlah untuk diselidiki apa yang membuatnya menjadi demikian. Apakah karena beban pekerjaan yang mengubah sikap dan perilakunya kepada anda ataukah karena memang ada kesalahan istri yang membuat suami menjadi seperti itu.Semoga bukan karena adanya wanita lain yang lebih diperhatikannya selain anda. Namun kemungkinan yang terakhir tersebut harus disikapi dengan bijaksana dan selalu berpikir positif, jangan melayangkan tuduhan-tuduhan yang kurang mendasar, karena berbagai kemungkinan bisa terjadi dengan keadaan suami anda ini. Kembangkan komunikasi yang baik tanpa disertai nada tuduhan negatif. Senantiasa berdoa untuk kebaikan suami, agar mendapatkan rida Allāh dan dijaga tetap berada di jalan yang lurus. Semoga cara komunikasi yang baik dapat menghasilkan kebaikan pula.


        Jika suami anda dulu termasuk pria yang pendiam dan pemalu, maka berkurang perhatiannya dan kekurangpeduliannya itu itu memang sudah terbentuk sejak masih remaja atau bujangan. Terkadang seorang istri memang merasa ingin lebih diperhatikan setelah menikah, sehingga yang terdahulu dianggap biasa menjadi terasa kurang ketika sudah menikah karena dipengaruhi harapan yang lebih dari sebelumnya. Misalnya, kalau dahulu setiap permintaan akan cenderung dituruti karena ada kekhawatiran tidak akan menjadi suami-istri, sekarang tidak lagi karena sudah terwujud. Dengan menyadari sikap pria dahulu dan saat ini tentu akan membuat seorang wanita mengerti bagaimana sesungguhnya pria idamannya itu, agar tidak timbul kekecewaan yang tidak cukup mendasar yang cenderung disisipi dengan prasangka-prasangka buruk terhadap suami.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pria yang kurang perhatian dan cenderung bersikap masa bodoh tersebut adalah suamimu dan ayah dari anak-anak kalian yang selama ini pulang ke rumah setelah bekerja dan selalu memakan masakan yang kamu sediakan untuknya.


e.    Suami sering menolak jika istri curhat dengan alasan tidak boleh menggunjing.


         Suami dan istri adalah pendamping hidup, diharapkan bisa saling menemani dalam suka dan duka. Terkadang seorang istri menginginkan teman mengobrol yaitu suaminya, untuk sedikit berkeluh kesah atau bercerita tentang kegiatannya sejak pagi hingga sore hari. Khan tidak mungkin ia bercerita kepada suami orang lain? Maka dari itu yang pertama kali dalam pikiran seorang istri adalah berbincang-bincang dengan suaminya.


        Meskipun demikian, mungkin suami anda tidak termasuk orang yang senang mengobrol atau membicarakan orang lainterutama dalam hal ada kejelekan-kejelekan orang yang diperbincangkan tersebut. Namun anda sebagai istri jangan mudah berputus asa.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pria yang selalu menolak jika istri curhat dengan alasan tidak boleh menggunjing tersebut adalah suamimu dan ayah dari anak-anak kalian yang tidak menginginkanmu menanamkan kebencian dalam hati terhadap orang lain melainkan sikap memahami dan memaafkan.


        Berkaitan sangat erat dengan penjelasan di atas, dua hal terpenting yang harus diyakini dan diterapkan setelah mencari rida Allāh adalah sebagai berikut:


1.    Kasih Sayang.


        Ketika anda marah, kesal, ataupun merasakan kekecewaan atas sikap atau perbuatan pasangan (suami/istri), janganlah sampai beralih menjadi benci. Jika kita merasa atau menyatakan bahwa diri kita menyayangi maka tidak ada kata "benci". Kasih sayang dan kebencian itu adalah dua hal yang berbeda dan bertolak belakang. Jika sayang tentu tidak benci, demikian pula sebaliknya, jika benci pasti tidak sayang. Jika ada yang mengatakan bahwa dirinya benci tapi rindu terhadap seseorang, itu adalah suatu kebohongan. Jika seseorang masih merasakan kerinduan, berarti sesungguhnya orang tersebut tidak membenci melainkan hanya kecewa, kesal, atau pernah marah terhadap orang yang dirindukannya itu. Kerinduan itu merupakan salah satu turunan dari rasa kasih sayang, kepada sesama manusia, atau kepada pasangan (idamannya).


        Coba kita pikirkan kembali, rasakan kembali, apakah sesungguhnya masih ada rasa kasih sayang itu kepada pasanganmu. Jika masih ada, pertahankan perkawinan kalian.


2.    Komitmen.


        Jika rasa kasih sayang sudah tidak ada di antara pasangan suami-istri, maka satu hal terakhir yang masih harus diingat, yaitu "komitmen", keteguhan janji untuk tetap bersama dalam suka dan duka. Komitmen untuk menjaga moril anak-anak jika sudah memiliki, atau komitmen untuk menjaga harga diri serta nama baik rumah tangga dan keluarga, kita tidak boleh egois mementingkan diri sendiri saja. Perhatikan juga orang lain atau orang tua yang senantiasa menginginkan anak-anaknya berumah tangga rukun dan damai. Jika kalian bercerai tentu malu pulalah keluarga besar, yang sudah menyelenggarakan acara pernikahan, yang sudah membangga-banggakannya kepada orang-orang di sekeliling mereka. Terkadang hal-hal seperti itu yang tidak disadari oleh pasangan yang sedang berada dalam emosi, kekesalan, dan kekecewaan. Komitmen itu jangan hanya sekedar slogan ketika anda masih berhubungan baik sebelum menikah saja namun harus dibuktikan dalam penerapan hidup ketika berumah tangga. Ingatlah kembali bahwa kalian dulu pernah mengatakan:

"Aku sangat mencintaimu",

"Aku tidak bisa hidup tanpa dirimu",

"Kamulah segalanya bagiku",

"Kan ku kejar cintamu sampai ke ujung dunia",

"Aku kan selalu bersamamu dan tak kan pernah ku tinggalkan",

atau

"Kamu yang pertama dan yang terakhir bagiku".


        Pertahankan perkawinan pertamamu meskipun itu hanya sebagai wujud sportifitas, menjaga konsekuensi, menjaga harga diri dan kehormatan, menjaga komitmen, karena kalian sudah berjanji, tidak hanya berjanji kepada manusia, bahkan juga berjanji kepada Tuhan. Sebelum kalian memutuskan untuk bercerai, pedomani hal-hal apa saja yang kalian anggap sebagai sesuatu yang di luar batas, bukan berdasarkan penilaian orang, ataupun perkiraan dan pertimbangan sendiri, namun bersandar kepada Firman Tuhan. Dan ingatlah kembali bahwa sesungguhnya Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Pertahankan perkawinan pertamamu sampai titik darah penghabisan.

HATI-HATI MEMINJAMKAN TANAH DAN RUMAH HARUS BERSIAP KARENA BISA SAJA ORANG YANG DITOLONG BERKHIANAT TIDAK MAU PERGI MENINGGALKAN TANAH DAN RUMAH TERSEBUT

Ysh. Sahabat Diskusihidup yang berhati mulia ,   Mungkin Sahabat berhati mulia meminjamkan tanah dan rumah untuk ditempati oleh orang la...