Ketika kita membangun rumah pribadi, tentunya kualitas dari bangunan akan sangat diperhatikan. Untuk rumah pribadi yang dibangun dengan pengawasan sendiri secara melekat tentunya cenderung akan menghasilkan bangunan yang sangat baik, terutama jika bangunan dibuat dengan modal yang pas-pasan, memang sangat membutuhkan pengawasan pribadi pemilik rumah. Sedangkan untuk bangunan yang dibangun secara kolektif dan dengan sistem borongan, jika menggunakan modal yang pas-pasan dapat menimbulkan hasil bangunan yang kurang baik. Hal ini bisa disebabkan karena pengawas bangunannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah bangunan yang harus diawasi.
Bagian yang pada umumnya mengalami kelemahan di antaranya adalah bagian atap bangunan, plafon, dan dinding bangunan. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang plafon yang sering basah dan ambrol atau rusak atau berlumut dikarenakan ada bagian struktur atap yang tidak benar, air hujan mudah masuk baik disebabkan langsung oleh air hujan biasa ataupun air hujan yang disertai terpaan angin. Seorang prajurit seakan dituntut untuk serba bisa melakukan banyak hal. Hal ini sangatlah wajar di sisi tuntutan masyarakat dikarenakan kebutuhan di lingkungan masyarakat sangat banyak dan beragam, terutama prajurit dituntut untuk dapat menyatu dengan masyarakat. Kuncinya adalah cepat berbaur, cepat belajar, menguasai lingkungan, dan menguasai pekerjaan sesuai situasi dan kondisi lingkungan itu sendiri. Kembali ke topik semula, daripada kita mengganti terus menerus plafon yang rusak dengan bahan GRC yang cukup mahal, berikut ini bagaimana cara prajurit sebaiknya mengganti plafon yang rusak secara ekonomis dan benar.
Ketika plafon bahan GRC ambrol atau rusak karena kondisi basah terus menerus, maka segera gantilah agar tetap sedap dipandang mata serta tikus atau binatang lainnya tidak mengkontaminasi lingkungan di dalam rumah. Dalam rangka penggantian dengan biaya murah maka kita dapat menggantinya dengan bahan triplek. Namun bahan triplek ini tentunya memiliki ketebalan yang lebih kecil dibandingkan dengan bahan GRC yang semula terpasang. Untuk menghasilkan tempelan yang lebih rapi, terlebih dahulu kita harus mengukur selisih ketebalan antara GRC lainnya yang masih terpasang dengan bahan triplek yang akan dipasang. Untuk menyamakan ketebalan, kita dapat menggunakan bahan triplek itu sendiri yaitu dengan cara memotong dengan ukuran secukupnya sehingga bisa dirangkapkan pada tepi bidang triplek yang akan dipasang agar menghasilkan ketebalan yang relatif sama pada saat dipasang sehingga permukaannya relatif sejajar atau rata dengan bahan GRC yang sudah terpasang sebelumnya.
Sebelum kita memasang triplek tersebut pada langit-langit atau rangka plafon, siapkan terlebih dahulu ruang yang cukup seluas rangka kayu atau baja ringannya sedemikian rupa sehingga masih terdapat tempat untuk menempelkannya. Lalu rekatkan bagian tepi dengan bahan triplek yang sudah disiapkan sebagai rangkapannya. Kemudian beri cat putih pada permukaan bagian bawahnya secara merata dengan cat minyak supaya lebih tahan air. Setelah cat kering, pasanglah triplek tersebut dengan hati-hati dan dibor dengan menggunakan alat bor dan skrup. Jangan sekali-kali pasang tripleknya tanpa diganjal atau melainkan dirangkap terlebih dahulu. Dan jangan pula langsung dipasang pada plafon GRC yang ada tanpa dirapikan dan dipaskan tepi rangkanya dengan benar, supaya permukaan triplek tidak lebih menonjol dibandingkan yang sudah tertempel sebelumnya.
Pencerahan seperti ini memang terlihat sepele, namun hal ini perlu disampaikan dikarenakan ada saja yang masih belum mengerti bagaimana cara mengatasi penggantian plafon yang rusak agar tetap dapat terlihat rapi meskipun tidak menggunakan bahan yang sama dengan yang lain yang sudah terpasang sebelumnya.